Gambar Sampul IPA · Bab 4 Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
IPA · Bab 4 Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
Diana

23/08/2021 05:50:27

SMP 9 K 13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab 4 - Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup

53

Bab

4

Kelangsungan Hidup

Makhluk Hidup

Peta Konsep

Kelangsungan Hidup

Makhluk Hidup

dicapai

melalui

Adaptasi

bentuknya

Adaptasi mofologi,

adaptasi

fi

siologi,

adaptasi lingkungan

Coba kamu perhatikan gambar bunglon. Bunglon

dapat mengubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungan

yang ditempatinya. Tujuannya adalah untuk menjaga

kelangsungan hidupnya. Disebut apakah cara bunglon

menyesuaikan diri dengan lingkungannya? Adakah

makhluk hidup lain yang melakukan cara menyesuaikan diri

seperti bunglon? Cara apa lagi yang dapat dilakukan oleh

makhluk hidup untuk menjaga kelangsungan hidupnya?

Ayo temukan jawabannya dengan mempelajari bab ini.

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kamu dapat

mendeskripsikan bentuk-bentuk adaptasi makhluk hidup

untuk mempertahankan jenisnya, mendeskripsikan ter-

bentuknya spesies baru dan punahnya beberapa spesies akibat

seleksi alam, mendeskripsikan cara perkembangbiakan pada

tumbuhan dan hewan, serta peranannya bagi kelangsungan

hidup.

Gambar 4.1

Bunglon

Sumber:

image.google.co.id

Perkembangbiakan

menunjukkan

Tingkat reproduksi

Cara perkembangbiakan

pada tumbuhan

Cara perkembangbiakan

pada hewan

Seleksi alam

diuji dengan

akibatnya

Terbentuknya

spesies baru

Kepunahan

organisme

Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX

54

Gambar 4.2

Bentuk kaki dan paruh

pada burung

Sumber:

ClipArt

Dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya,

hewan harus menyesuaikan diri dengan suasana lingkungan

di sekitarnya, disebut adaptasi. Tumbuhan juga mengalami

adaptasi, seperti daun jati yang menggugurkan daunnya

pada musim kemarau. Untuk lebih mengetahui tentang

kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi,

seleksi alam, dan perkembangbiakan, mari cermati uraian

berikut ini.

A. Adaptasi

Adaptasi diperlukan makhluk hidup untuk bertahan

hidup. Adaptasi terbagi menjadi tiga macam, yaitu adaptasi

morfologi, adaptasi

fi

siologi, dan adaptasi tingkah laku.

1. Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh

atau struktur tubuh tertentu dari suatu organisme terhadap

lingkungannya. Adaptasi ini terjadi pada hewan dan

tumbuhan.

a.

Adaptasi Morfologi pada Hewan

Beberapa contoh adaptasi morfologi pada hewan adalah

bentuk paruh dan kaki pada burung, tipe mulut serangga,

dan bentuk gigi hewan.

1) Bentuk paruh dan kaki burung

Pernahkah kamu memperhatikan paruh burung yang

berbeda-beda? Paruh burung beo berbeda dengan paruh

burung elang. Paruh burung berbeda-beda sesuai dengan

makanannya. Begitu juga dengan bentuk kaki burung,

berbeda-beda sesuai dengan tempat hidup dan cara

hidupnya.

Burung elang memiliki kaki yang kuat untuk men-

cengkeram mangsanya dan memiliki paruh yang kuat untuk

merobek mangsanya. Sedangkan, burung pencari makan di

air memiliki paruh yang pipih dan panjang, serta memiliki

kaki yang dilengkapi dengan selaput untuk berenang,

contohnya adalah itik.

Burung pelatuk yang memakan serangga di lubang-

lubang pohon memiliki paruh seperti pahat. Sedangkan,

burung kolibri yang menghisap madu bunga memiliki paruh

yang kecil dan panjang.

Bab 4 - Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup

55

Sumber:

Encarta 2005

2) Tipe mulut serangga

Pada serangga terdapat beberapa tipe mulut. Perbedaan

ini disebabkan perbedaan jenis makanannya.

a) T

ip

e mulut untuk menggigit dan mengunyah, contohnya

belalang.

b) Tipe mulut untuk menusuk dan menghisap, contohnya

nyamuk.

c)

Tipe mulut untuk menghisap, contohnya kupu-kupu.

3) Bentuk gigi hewan

Bentuk gigi hewan bermacam-macam, tergantung jenis

makanannya. Hewan pemakan tumbuhan atau herbivora

memiliki gigi geraham depan dan belakang yang lebar

dan datar. Gigi ini sangat sesuai dengan fungsinya untuk

mengunyah atau menggilas makanan. Hewan pemakan

daging atau karnivora memiliki gigi taring yang tajam dan

runcing untuk mengoyak mangsanya.

Gambar 4.3

Tipe mulut pada

belalang, nyamuk, dan

kupu-kupu

Gambar 4.5

Teratai

Sumber:

google.co.id

b. Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan

Adaptasi pada tumbuhan dapat menyebabkan

perbedaan yang sangat nyata pada tumbuhan. Berdasarkan

morfologi tubuhnya, tumbuhan dibagi menjadi beberapa

macam, antara lain tumbuhan hidrofit, higrofit, dan

xero

fi

t.

1) Tumbuhan hidro

fi

t

Tumbuhan hidro

fi

t adalah tumbuhan yang hidup di

air dalam waktu yang lama. Tumbuhan ini mengapung di

permukaan air, berdaun lebar dan tipis, memiliki lapisan

kutikula yang tipis dan mudah ditembus air. Contohnya

adalah teratai dan eceng gondok.

Gambar 4.4

(a) Gigi herbivora (b) Gigi karnivora

Sumber:

google.co.id

(a)

(b)

Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX

56

2) Tumbuhan higro

fi

t

Tumbuhan higrofit adalah tumbuhan yang hidup

di lingkungan yang basah. Contohnya adalah keladi.

Tumbuhan ini memiliki ciri daun yang lebar untuk

mempercepat penguapan.

3) Tumbuhan xero

fi

t

Tumbuhan xero

fi

t adalah tumbuhan yang hidup di

daerah yang sedikit air, seperti gurun pasir. Contohnya

adalah kaktus. Ciri-ciri tumbuhan ini adalah berdaun tebal

dan berduri untuk mengurangi penguapan. Tumbuhan

xero

fi

t memiliki jaringan penyimpan air di dalam batangnya

yang tebal dan dilapisi oleh lapisan lilin.

2. Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi kerja

alat-alat tubuh suatu organisme terhadap lingkungannya.

Contohnya, orang yang berada di dataran tinggi biasanya

memiliki jumlah sel darah merah yang lebih tinggi

dibandingkan orang yang tinggal di dataran rendah.

Contoh lainnya adalah di dalam saluran pencernaan hewan

memamah biak, seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba

terdapat mikro-organisme yang menghasilkan enzim

selulase. Enzim ini berperan dalam mencerna selulosa yang

terdapat pada sel-sel tumbuhan yang dimakannya.

Gambar 4.6

Keladi

Sumber:

google.co.id

Gambar 4.7

Kaktus

Sumber:

google.co.id

Bentuklah kelompok terdiri atas 4 - 5 orang.

Keluarlah sebentar dari kelasmu. Temukanlah adaptasi yang terjadi di sekeliling.

Catatlah hal-hal penting yang perlu diketahui. Kemudian, presentasikan hasil

kerja kelompokmu di depan kelas. Berilah kesempatan kepada kelompok lain

untuk mengomentari presentasi kelompokmu tersebut. Lalu, simpulkanlah!

Aktivitas Siswa

3. Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku adalah perubahan perilaku suatu

organisme untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Beberapa contoh adaptasi tingkah laku adalah sebagai

berikut:

a. Mimikri

Mimikri adalah perubahan warna kulit hewan sesuai

lingkungan tempat ia tinggal, contohnya bunglon. Apabila

Bab 4 - Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup

57

Gambar 4.8

Serangga menyerupai

daun hijau

Sumber:

image.google.co.id

bunglon tinggal di daun yang hijau, tubuhnya akan

berwarna hijau seperti daun. Sebaliknya, jika lingkungan

tempat tinggalnya di batang pohon, warna tubuhnya akan

seperti warna batang pohon. Hal ini menyebabkan bunglon

terhindar dari pemangsanya.

Serangga juga memiliki kemampuan untuk menye-

suaikan diri dengan lingkungannya. Misalnya, kupu-kupu

yang menyerupai daun kering, ada juga serangga yang

menyerupai daun yang hijau atau memiliki bentuk tubuh

seperti ranting.

b. Autotomi

Pernahkah kamu melihat cecak melepaskan ekornya

saat dikejar musuhnya? Ekornya yang lepas akan bergerak-

gerak sehingga perhatian pemangsa beralih ke ekor tersebut

dan cecak dapat menghindar atau menyelamatkan diri dari

pemangsanya. Hal ini disebut autotomi. Autotomi adalah

pemutusan ekor pada hewan untuk menjaga dirinya dari

serangan musuh.

c.

Munculnya Paus ke Permukaan Air

Paus merupakan hewan mamalia yang hidup di air.

Mereka bernapas dengan paru-paru. Untuk menghirup

udara yang mengandung oksigen, hewan tersebut muncul

ke permukaan air. Setelah menghirup udara, hewan tersebut

menyelam kembali ke dalam air. Kemudian, muncul kembali

dan menghembuskan udara yang jenuh dengan uap air dari

paru-paru melalui lubang hidung yang terdapat di bagian

atas tubuh hewan tersebut.

d. Pengeluaran Cairan Tinta

Cumi-cumi dan gurita akan menyemprotkan tintanya

dan berenang menjauh jika dalam keadaan bahaya. Hal ini

dilakukan untuk mengecoh lawan sehingga lawan tidak bisa

mengetahui keberadaannya karena lingkungan sekitarnya

menjadi gelap.

e. Perilaku Reproduksi

Dalam perilaku reproduksi, biasanya seekor hewan

jantan bertarung dengan jantan lain. Hal ini terjadi agar

dapat menguasai si betina dan dapat melakukan perkawinan

untuk berkembang biak. Ada pula jantan yang menunjukkan

bagian-bagian tertentu dari tubuhnya untuk menarik

perhatian si betina. Contohnya, burung merak jantan akan

Gambar 4.9

Jika dikejar musuhnya,

cecak akan melepaskan

ekornya

Sumber:

Encarta 2005

Gambar 4.10

Paus muncul ke

permukaan air untuk

menghirup udara

Gambar 4.11

Gurita dapat

mengeluarkan cairan tinta

Sumber:

image.google

Sumber:

google.co.id

Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX

58

mengembangkan bulu ekornya untuk menarik perhatian

betina saat musim kawin.

B. Seleksi Alam

Bencana alam atau perubahan iklim yang drastis

menyebabkan alam berubah. Agar dapat terus hidup,

makhluk hidup harus bisa beradaptasi dengan perubahan

alam tersebut. Makhluk hidup yang tidak bisa beradaptasi

akan punah. Oleh karena itu, secara tidak langsung alam

menyeleksi organisme yang hidup di dalamnya.

Apabila terjadi suatu bencana pada ekosistem, organisme

ekosistem tersebut memiliki dua pilihan, yaitu bertahan

hidup atau bermigrasi. Bila bertahan hidup, organisme

tersebut harus dapat beradaptasi dengan lingkungan

yang baru. Ada juga organisme yang lebih memilih untuk

bermigrasi ke lingkungan yang lebih cocok. Di lingkungan

yang baru ini, hanya organisme yang dapat beradaptasi yang

dapat hidup dan melestarikan keturunannya. Keturunan

yang baru di tempat yang baru, lama kelamaan akan

mengalami perubahan dan pada akhirnya akan terbentuk

spesies yang baru.

1. Terbentuknya Spesies Baru

Org

anisme yang mampu bertahan hidup di tempat

yang baru akan berkembang biak dan menghasilkan

keturunan yang baru. Keturunan yang baru ini langsung bisa

beradaptasi dengan lingkungan yang baru tanpa mengenal

kebiasaan leluhurnya. Hal ini menyebabkan perubahan-

perubahan yang mengarah ke evolusi dan menyebabkan

terbentuknya spesies baru.

Perubahan yang bisa menyebabkan terbentuknya spesies

baru bisa dilihat pada burung Finch di pulau Galapagos yang

diteliti oleh Charles Darwin. Nenek moyang burung Finch

ini diduga berasal dari Ekuador yang memakan biji-bijian.

Tetapi, burung Finch di pulau Galapagos memiliki paruh

yang bentuk dan ukurannya berbeda-beda tergantung pada

jenis makanannya.

Burung Finch pemakan biji-bijian memiliki paruh

berbentuk tebal dan kuat. Burung Finch penghisap madu

memiliki bentuk paruh lurus dan panjang. Sedangkan,

burung Finch pemakan serangga memiliki bentuk paruh

yang seperti burung pemakan serangga.

Gambar 4.12

Burung merak jantan

sedang menarik

perhatian betinanya

Sumber:

image.google

Pikirkanlah

Mengapa makhluk

hidup yang tidak

dapat beradaptasi

dengan lingkungannya

akan mengalami

kepunahan? Kemukakan

pendapatmu!

!

Gambar 4.13

Burung Finch di Pulau

Galapagos

Sumber:

image.google.co.id

Bab 4 - Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup

59

Perbedaan paruh burung Finch ini membuat Darwin

menduga bahwa penyebabnya adalah terbatasnya biji-bijian

di lingkungan yang baru. Akibatnya, keturunan yang baru

beradaptasi dengan mengubah menu makanannya. Lama

kelamaan hal ini menyebabkan perubahan bentuk paruh pada

burung Finch. Perubahan ini menyebabkan generasi yang baru

memiliki bentuk paruh yang sangat berbeda dengan leluhurnya

dan mengarah ke bentuk spesies yang baru.

2. Kepunahan Organisme

Organisme yang tidak bisa beradaptasi dengan

lingkungannya akan mengalami kepunahan. Punahnya

organisme ini bisa terjadi karena alam dan ulah manusia.

Contoh musnahnya organisme karena alam adalah

punahnya Dinosaurus yang disebabkan oleh perubahan

iklim yang sangat drastis di muka bumi saat itu. Para ahli

menduga, saat itu ada meteor raksasa yang jatuh ke bumi

yang membuat bumi dipenuhi gas, debu, dan pecahan batu.

Hal ini menyebabkan bumi menjadi sangat panas sehingga

tumbuhan menjadi kering. Akibatnya, Dinosaurus herbivora

tidak memperoleh makanan, dan akhirnya mati. Hal ini

menyebabkan Dinosaurus karnivora juga mati sehingga

semua Dinosaurus musnah.

Musnahnya organisme juga dapat disebabkan oleh

ulah manusia yang melakukan perburuan liar, penebangan

pohon, dan pembakaran hutan. Hal ini menyebabkan

organisme kehilangan tempat tinggal dan akhirnya punah.

C. Perkembangbiakan pada Tumbuhan

Perkembangbiakan pada tumbuhan dibagi menjadi dua

macam, yaitu perkembangbiakan generatif atau seksual dan

vegetatif atau aseksual. Perkembangbiakan generatif adalah

perkembangbiakan secara kawin, terjadinya individu baru

didahului dengan peleburan sel kelamin jantan dan betina.

Sedangkan, vegetatif adalah perkembangbiakan secara tak

kawin.

1. Cara Reproduksi pada Tumbuhan

Berikut ini

adalah cara-cara reproduksi pada beberapa

tumbuhan, baik secara vegetatif maupun generatif.

a. Reproduksi Vegetatif

Reproduksi vegetatif atau aseksual adalah perkembang-

biakan secara tidak kawin, individu baru berasal dari

I

nfo

Perkembangbiakan

generatif adalah

perkembangbiakan

secara kawin, sedangkan

perkembangbiakan

vegetatif adalah

perkembangbiakan

secara tak kawin.

Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX

60

bagian-bagian tubuh induknya. Reproduksi vegetatif dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu vegetatif alami dan

vegetatif buatan.

1) Vegetatif alami

Jenis-jenis perkembangbiakan secara vegetatif alami

pada tumbuhan adalah sebagai berikut.

a)

Membelah diri atau pembelahan biner

Perkembangbiakan dengan membelah

diri adalah satu

sel induk membelah menjadi dua atau lebih sel anak. Setiap

sel anak tumbuh menjadi individu baru. Sel anak sama

dengan sel induk. Contohnya adalah pembelahan biner pada

ganggang biru.

b) Spora

Ind

ividu baru terbentuk dari spora yang dihasilkan oleh

induknya. Tiap spora bisa tumbuh menjadi individu baru.

Perkembangbiakan dengan spora terjadi pada alga, jamur,

lumut, dan paku-pakuan.

c) Stolon atau geragih

Stolon adalah cabang

yang tumbuh mendatar di atas

permukaan tanah. Contohnya, stroberi, rumput teki, dan

daun kaki kuda.

d) Umbi

Umb

i adalah bagian tanaman yang berfungsi untuk

menyimpan cadangan makanan. Umbi dibagi menjadi tiga

macam, yaitu:

(1) Umbi akar

Umbi akar adalah

akar yang tumbuh membesar dan

beberapa tempat pada umbi tersebut terdapat calon

tunas yang dapat tumbuh menjadi individu baru.

Contoh: ubi.

(2) Umbi batang

Umbi batang adalah

batang yang tumbuh membesar.

Contoh: wortel, lobak, dan bit.

(3) Umbi lapis

Merupakan modi

fi

kasi dari pelepah daun yang tersusun

rapat membentuk umbi. Pada setiap ketiak lapisan

terdapat calon tunas. Bagian dasar umbi yang berbentuk

cakram merupakan modi

fi

kasi dari batang. Contoh:

bawang merah, bawang putih, dan bawang bombay.

Gambar 4.14

Ganggang biru

Sumber:

Encarta 2005

Gambar 4.15

Jamur

Sumber:

google.co.id

Gambar 4.16

Stolon

Sumber:

google.co.id

Gambar 4.17

Umbi akar

Sumber:

google.co.id

Bab 4 - Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup

61

e) Rimpang

atau

akar tinggal

Akar tinggal disebut juga rhizoma, yaitu batang yang

tumbuh mendatar di dalam tanah. Contoh: kunyit, jahe,

kencur, dan temu lawak.

f) Tunas

Tun

as adalah tumbuhan yang tumbuh dari batang

yang berada di dalam tanah. Umumnya, individu baru

tumbuh tidak jauh dari induknya sehingga tumbuhan

yang berkembang biak dengan tunas membentuk rumpun.

Contoh: pisang, bambu, dan tebu.

g) Tunas adventif

Tunas adventif adalah tunas yang tumbuhnya tidak

pada batang, misalnya di daun. Contoh: cocor bebek, cemara,

dan sukun.

2) Vegetatif buatan

Vegetatif buatan terbagi menjadi beberapa macam,

antara lain:

a

) Mencangkok, hanya bisa dilakukan pada tumbuhan

yang berkambium (dikotil). Contoh: jeruk, mangga,

belimbing, dan jati.

b) Men

yambung atau mengenten, dengan tujuan

menyambung dua jenis tanaman yang berbeda sifatnya,

biasanya dilakukan pada pucuk tanaman. Contoh:

singkong karet dengan singkong biasa.

c) Men

empel atau okulasi, yaitu menggabungkan dua jenis

tanaman yang berbeda sifatnya dengan menggunakan

lapisan kulitnya (pada mata tunas). Contoh: jeruk bali

dengan jeruk limau.

d) Ste

k, yaitu cara memperbanyak tanaman dengan

menggunakan potongan-potongan dari bagian tubuh

tanaman, baik akar, batang, atau daun. Contoh: tebu,

tanaman bunga, dan singkong.

e) Mer

unduk, yaitu membengkokkan cabang atau ranting

tanaman ke bawah. Contoh: alamanda dan apel.

Gambar 4.18

Rhizoma

Sumber:

google.co.id

Gambar 4.19

Tunas pada pisang

Sumber:

google.co.id

Bentuklah kelompok terdiri atas 4 - 5 orang.

Cangkoklah sebuah tanaman dengan meminta petunjuk gurumu. Kemudian,

diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

1) Mengapa bagian yang berlendir (kambium) harus hilang dengan bersih?

2) Mengapa kulit harus dibuang?

Aktivitas Siswa

Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX

62

b. Reproduksi Generatif

Tumbuhan melakukan reproduksi generatif dengan

cara sebagai berikut:

1)

Konjugasi, yaitu reproduksi

generatif pada tumbuhan

yang belum jelas alat kelaminnya. Contoh:

Spyrogyra

(ganggang hijau) yang koloninya berbentuk benang.

2) Iso

gami, yaitu peleburan 2 sel gamet atau kelamin yang

sama besar. Contoh:

Clamydomonas

(ganggang biru).

3) Ani

sogami, yaitu peleburan 2 sel gamet yang besarnya

tidak sama. Gamet 1 lebih kecil (mikrogamet) dan gamet 2

lebih besar (makrogamet). Contoh:

Ulva

(ganggang yang

berbentuk lembaran).

4)

Penyerbukan yang diikuti

dengan pembuahan. Terjadi

pada tumbuhan berbunga (Antophyta) atau tumbuhan

berbiji (Spermatophyta). Alat kelamin jantan berupa

benang sari dan alat kelamin betinanya berupa putik.

c. Metagenesis

Penjelasan tentang metagenesis adalah sebagai

berikut:

1)

Terjadinya reproduksi bergantian

antara vegetatif dan

generatif.

2) Terjadi pada tumbuhan lumut dan paku-pakuan.

3)

Setiap generasi mengalami pergiliran keturunan, yaitu

dari generasi gameto

fi

t (generasi penghasil gamet) ke

generasi sporo

fi

t (generasi penghasil spora).

2. Penyerbukan

Penyerbukan adalah peristiwa

jatuhnya serbuk sari di

kepala putik. Berdasarkan penyebab sampainya serbuk sari

di kepala putik, penyerbukan dibedakan menjadi:

1) Anemogami

(penyerbukan yang

dibantu oleh angin),

contohnya rumput, jagung, padi.

2) Zoi

diogami (penyebabnya hewan), dibagi menjadi

beberapa macam, yaitu:

a) Entomogami (serangga), contoh: bunga matahari.

3) Apa kelebihan dan kekurangan tanaman hasil mencangkok?

4) Apa yang dapat kamu simpulkan?

5) Manfaat apa yang kamu peroleh dari kegiatan tadi?

S

ahabatku,

Ilmuwan

Charles Robert

Darwin

(1809-

1882) adalah

seorang naturalis

Inggris yang teori

revolusionernya

meletakkan landasan

bagi teori evolusi

modern dan prinsip

garis keturunan

yang sama

(common

descent)

dengan

mengajukan seleksi

alam sebagai

mekanismenya.

Teori ini kini

dianggap sebagai

komponen integral

dari ilmu biologi.

Ia mengembangkan

minatnya dalam

sejarah alam

ketika ia mula-

mula belajar ilmu

kedokteran, dan

kemudian teologi,

di universitas.

Pengamatan

biologisnya

membawanya

kepada kajian

tentang transmutasi

Bab 4 - Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup

63

b) Kiropterogami (kelelawar), contoh: jambu biji.

c) Ornitogami (burung), contoh: padi.

d) Malakogami (siput), contoh: tumbuhan buah.

3) Hidrogami (air), contoh: tumbuhan air.

4) Antropogami (manusia), contoh: vanili.

Berdasarkan asal serbuk sarinya, penyerbukan

dibedakan menjadi:

1) Autogami (penyerbukan sendiri). Serbuk sari berasal

dari bunga yang sama. Autogami yang terjadi sebelum

bunga mekar disebut kleistogami.

2) Gei

tonogami (penyerbukan tetangga). Serbuk sari

berasal dari bunga lain, tetapi masih satu pohon.

3)

Alogami. Serbuk sari berasal dari pohon lain, tapi masih

satu varietas.

4) Bas

tar. Serbuk sari dari pohon lain yang berbeda

varietas.

3. P

embuahan

Pem

buahan adalah proses peleburan antara sel kelamin

jantan dan sel kelamin betina menjadi zigot sebagai calon

individu baru.

a.

Pembuahan pada Tumbuhan Biji Terbuka

(Gymnospermae)

Tumbuhan

Gymnospermae

disebut tumbuhan berbiji

tertutup karena bijinya tidak tertutup, contohnya melinjo

dan

pakis haji. Serbuk sari terdiri atas dua sel, yaitu sel vegetatif

(besar) dan sel generatif (kecil).

Serbuk sari yang jatuh di kepala putik berada pada tetes

penyerbukan, diisap masuk ke ruang serbuk sari melalui

mikro

fi

l. Serbuk sari ini akan tumbuh membentuk buluh

serbuk sari, kemudian bergerak menuju ruang arkegonium

yang berisi sel telur.

Sel generatif akan membelah menjadi dua, yaitu

membentuk sel dinding (sel dislokator) dan sel spermatogen.

Selanjutnya, sel spermatogen membelah membentuk dua

spermatozoid yang mempunyai bulu getar. Jika buluh

serbuk sari sudah sampai ke arkegonium, sel vegetatif akan

lenyap, sel spermatozoid akan membuahi sel telur dan

membentuk zigot. Proses pembuahan ini hanya terjadi satu

kali sehingga disebut pembuahan tunggal.

spesies dan ia

mengembangkan

teorinya tentang

seleksi alam pada

1838. Karena

sadar sepenuhnya

bahwa orang-

orang lain yang

mengemukakan

gagasan-gagasan

yang dianggap

sesat seperti

itu mengalami

hukuman yang

hebat, ia hanya

menyampaikan

penelitiannya ini

kepada teman-

teman terdekatnya.

Namun, ia

meneruskan

penelitiannya

dengan menyadari

akan munculnya

berbagai keberatan

terhadap hasilnya.

Namun, pada

1858 informasi

bahwa Alfred

Russel Wallace

juga menemukan

teori serupa

mendorongnya

melakukan

penerbitan bersama

tentang teori

Darwin.

Bukunya

On the

Origin of Species by

Means of Natural

Selection

,

or The

Preservation of

Favoured Races

in the Struggle

for Life

(biasanya

disingkat menjadi

The Origin of Species

)

(1859) merupakan

karyanya

Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX

64

b. Pembuahan pada Tumbuhan Biji Tertutup

(Angiospermae)

Apabila serbuk sari jatuh di kepala putik, serbuk sari

melekat. Serbuk sari tumbuh menjadi buluh serbuk sari

yang di dalamnya terdapat satu inti vegetatif dan dua inti

generatif. Buluh serbuk sari menuju ruang bakal biji dengan

inti vegetatif sebagai petunjuk jalan. Sesampainya serbuk

sari di dalam bakal biji, inti vegetatif mati. Inti generatif 1

membuahi ovum dan menghasilkan zigot, inti generatif 2

membuahi inti kandung lembaga sekunder yang berfungsi

menghasilkan cadangan makanan (endosperm) bagi calon

individu baru. Pembuahan ini disebut pembuahan ganda

karena terjadi dua pembuahan.

4. Pemencaran Organisme

Area atau daerah distribusi organisme satu dengan

yang lain tidak sama karena kehidupan organisme sangat

bergantung pada kondisi lingkungan. Tumbuhan dapat

hidup secara optimum apabila syarat yang diperlukan untuk

tumbuh dan lingkungannya dapat dipenuhi.

a. Pemencaran Tumbuhan dengan Bantuan Faktor

Dalam

Pem

encaran ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu

pemencaran alat reproduksi vegetatif dan pemencaran alat

reproduksi generatif.

1) Pemencaran alat reproduksi vegetatif

Terjadi pada tumbuhan yang tidak menghasilkan biji.

Contoh: pemencaran dengan stolon, rhizoma, umbi batang,

dan tunas.

2) Pemencaran alat reproduksi generatif (pemencaran

secara mekanik)

Pem

encaran dapat terjadi melalui cara-cara berikut ini:

a) Mekanisme

ledakan

Ter

jadi pada buah polongan, misalnya: petai cina.

Jika kulit buah kering karena sinar matahari, maka akan

mengerut dan pecah mendadak (meledak).

b) Gerak higroskopis

Terjadi pada buah

dalam keadaan basah dan karena

perbedaan kadar air, kulit buah akan pecah. Misalnya:

nangka.

yang paling

terkenal sampai

sekarang. Buku

ini menjelaskan

evolusi melalui

garis keturunan

yang sama sebagai

penjelasan ilmiah

yang dominan

mengenai

keanekaragaman di

dalam alam. Darwin

diangkat menjadi

Fellow of the Royal

Society

, melanjutkan

penelitiannya, dan

menulis serangkaian

buku tentang

tanaman dan

binatang, termasuk

manusia, dan yang

menonjol adalah

The Descent of Man,

and Selection in

Relation to Sex

dan

The Expression of the

Emotions in Man and

Animals

. Bukunya

yang terakhir adalah

tentang cacing

tanah.

Bab 4 - Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup

65

c) Mekanisme pedupaan (dengan penggoyangan), misalnya

jagung

Terjadi karena adanya penggoyangan, misalnya oleh

tiupan angin. Contoh: jagung.

b. P

emencaran Tumbuhan dengan Bantuan Faktor Luar

Pem

encaran ini dibedakan menjadi anemokori,

hidrokori, zookori, dan antropokori.

1) Anemokomori

Anemokori adalah pemencaran dengan bantuan angin.

Biasanya terjadi pada struktur biji yang dapat terbang,

misalnya ringan dan kecil (biji anggrek), bersayap (biji

mahoni), dan berjambul (biji aster, gerbera, dan kapas).

2) Hidrokori

Hidrokori adalah pemencaran tumbuhan dengan

bantuan air. Terjadi pada biji yang berat jenisnya kurang

dari satu dan mempunyai perlindungan yang baik (kulit biji

ada 3 lapis), misalnya pada kelapa.

3) Zookori

Zookori adalah pemencaran tumbuhan dengan bantuan

hewan. Zookori dibedakan menjadi:

a)

E

n

t

omokori (dengan bantuan serangga, misalnya

tumbuhan bunga).

b) Ornitokori (dengan bantuan burung, misalnya

tumbuhan biji-bijian).

c) Kiropterokori (dengan bantuan kelelawar, misalnya

tumbuhan buah-buahan).

d) Mamokori (dengan bantuan mamalia, misalnya kopi

oleh musang).

4) Antropokori (dengan bantuan manusia)

Antropokori dapat terjadi secara sengaja (eksozoit).

Misalnya, terjadi pada tumbuhan yang mendatangkan

keuntungan (kopi, cengkeh, padi, dan lain-lain). Secara tidak

sengaja (endozoit), misalnya biji rumput jarum yang menempel

pada pakaian atau bahan lain yang dibawa oleh manusia.

D. Perkembangbiakan pada Hewan

Perkembangbiakan pada hewan bisa terjadi secara

aseksual dan seksual. Hewan avertebrata memiliki cara

reproduksi yang berbeda dengan hewan vertebrata.

Gambar 4.20

Biji-biji kapas dapat

memencar dengan

bantuan angin

Sumber:

google.co.id

Gambar 4.21

Pemencaran tumbuhan

kelapa dibantu dengan

air

Sumber:

google.co.id

Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX

66

1. Reproduksi pada Hewan Avertebrata

Reproduksi pada hewan avertebrata dapat terjadi secara

vegetatif maupun generatif.

a. Secara Vegetatif

Perkembangbiakan secara vegetatif pada hewan

avertebrata adalah dengan cara-cara sebagai berikut.

1)

Pembelahan biner, contoh: Protozoa.

2) Fr

agmentasi (memisahkan sebagian koloni), contoh:

Volvox.

3) Sporalasi (dengan membentuk spora), contoh:

Plasmodium.

4) Tunas atau gemule, contoh: hydra, porifera, dan

colenterata.

5) Regenerasi (membentuk kembali bagian tubuh yang

hilang). Contoh: cacing planaria dan bintang laut.

b. Secara Generatif

Perkembangbiakan secara generatif pada hewan

avertebrata adalah dengan cara-cara sebagai berikut.

1

)

Partenogenesis (individu baru berasal dari sel telur yang

tidak dibuahi), contoh: semut jantan dan lebah jantan.

2) Den

gan pembuahan, individu baru berasal dari

peleburan sel kelamin betina atau sel telur dan sel

kelamin jantan atau spermatozoa.

a) Kon

jugasi, yaitu reproduksi pada organisme yang

belum jelas alat kelaminnya, antara individu jantan

dan betina belum bisa dibedakan. Contoh: cacing dan

Paramecium.

b) Anisogami, peleburan gamet

yang tidak sama besar.

Contoh: terjadi pada plasmodium dalam tubuh

nyamuk.

c)

Hermafrodit, merupakan peristiwa yang menyimpang

dari kebiasaan, yaitu individu mampu menghasilkan

sel kelamin jantan dan betina.

Contoh: hydra, cacing pita, dan cacing tanah.

2. Reproduksi pada Hewan Vertebrata

Rep

roduksi pada hewan vertebrata hanya terjadi secara

generatif. Terjadinya individu baru didahului dengan adanya

peleburan sel kelamin jantan dan betina (pembuahan/

fertilisasi). Reproduksi pada vertebrata dibedakan menjadi

ovipar, vivipar, dan ovovivipar.

I

nfo

Hewan avertebrata

dapat melakukan

perkembangbiakan

secara vegetatif dan

generatif, sedangkan

hewan vertebrata

hanya dapat melakukan

perkembangbiakan

secara generatif saja.

Bab 4 - Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup

67

a) Ovipar (bertelur)

Ovivar terjadi pada hewan yang meletakkan telurnya di

luar tubuh induk betina. Contoh: unggas, ikan, dan katak.

b) Ovovivipar (bertelur beranak)

Sebenarnya hewan ini bertelur, tetapi embrio berkembang

pada saat telur masih berada di dalam tubuh induk betina.

Contoh: pada sebagian reptil (kadal dan ular).

c) Vivipar (beranak)

Embrio berkembang dalam rahim induk betina. Embrio

mendapatkan makanan dari tubuh induk betina melalui

plasenta. Contoh: mamalia dan manusia.

a.

Proses Pembuahan pada Hewan

Pada hewan tingkat tinggi, jenis kelamin antara hewan

jantan dan betina dapat dibedakan. Proses pembuahan

berdasarkan tempatnya, dibedakan menjadi pembuahan di

luar tubuh dan pembuahan di dalam tubuh.

1) Pembuahan di luar tubuh

Pembuahan di luar tubuh dapat dibagi menjadi dua

macam, yaitu:

a)

Pem

buahan luar secara acak, yaitu peristiwa pengeluaran

sperma dan sel telur oleh hewan jantan dan betina secara

bersamaan di sembarang tempat dalam air. Contoh:

katak dan ikan.

b) Pembuahan luar dalam sarang, sperma dan sel telur

disimpan di dalam sarang atau cekungan.

2) Pembuahan di dalam tubuh

Pembuahan di dalam tubuh disebut juga fertilisasi

internal, terjadi dalam tubuh induk betina. Sel telur dari

ovarium yang dihasilkan hewan betina dewasa disalurkan

ke saluran telur. Sedangkan, hewan jantan memasukkan

sperma ke dalam organ reproduksi betina. Dalam saluran

telur terjadi pembuahan atau pertemuan antara sel telur dan

sperma. Pembuahan ini dilakukan umumnya pada hewan-

hewan reptil, burung, mamalia, serta beberapa jenis ikan

dan am

fi

bi.

Gambar 4.22

Ayam merupakan hewan

ovipar

Sumber:

google.co.id

Gambar 4.23

Kadal merupakan hewan

ovovivipar

Sumber:

google.co.id

Gambar 4.24

Kucing merupakan

hewan vivipar

Sumber:

google.co.id

Coba kamu cari informasi bagaimana sistem perkembangbiakan pada hewan

reptil, burung, ikan, dan amfibi. Diskusikanlah bersama teman-temanmu.

Kemudian, kumpulkan ke gurumu untuk dinilai.

Aktivitas Siswa

Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX

68

b. Perkembangbiakan Seksual pada Mamalia

Perkembangbiakan secara seksual pada mamalia adalah

sebagai berikut.

1) Alat perkembangbiakan pada hewan jantan

Hewan jantan mempunyai sepasang testis berbentuk

bulat, terletak di dalam kantung yang disebut skrotum.

Testis memproduksi sel kelamin jantan (spermatozoa) yang

dikeluarkan melalui saluran sperma (vas deferens). Pada

alat kelamin bagian luar terdapat penis yang mempunyai

fungsi untuk memasukkan sel sperma ke dalam alat kelamin

betina.

2) Alat perkembangbiakan pada hewan betina

Hewan betina mempunyai sepasang ovarium yang

terletak di sebelah kanan dan kiri ginjal, ukurannya sangat

kecil, berfungsi menghasilkan ovum (sel telur). Jika ovum

telah matang, akan terjadi ovulasi (pelepasan ovum) dan

keluar ke oviduk menuju uterus (rahim). Uterus merupakan

tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio. Setelah

uterus, terdapat vagina yang merupakan alat perkawinan

luar, yaitu lubang tempat masuknya sel sperma.

3) Cara perkembangbiakan secara seksual

Jika hewan telah memasuki tahap kedewasaan, sel telur

akan dihasilkan dan terjadi ovulasi. Bila terjadi perkawinan,

sperma masuk ke dalam alat reproduksi betina. Ovum yang

telah diovulasi akan dibuahi dan terjadi di dalam oviduk.

Setelah terjadi pembuahan, dihasilkan zigot yang akan

bergerak menuju uterus dan menempel pada dinding uterus.

Zigot tumbuh dan berkembang menjadi embrio. Untuk

memperoleh makanan dan oksigen dari induk, embrio

dan induk dihubungkan dengan plasenta dan tali pusat.

Embrio setelah mencapai kesempurnaan berubah menjadi

fetus (janin) dan siap dilahirkan. Lamanya fetus atau masa

kehamilan dalam uterus tiap hewan berbeda-beda.

E. Tingkat Reproduksi

Tingkat reproduksi adalah kemampuan suatu organisme

untuk berkembang biak. Artinya, tingkat reproduksi

adalah kemampuan suatu organisme untuk menghasilkan

keturunan. Tingkat reproduksi sangat mempengaruhi

kelangsungan hidupnya suatu organisme.

Pikirkanlah

Apa perbedaan antara

cara perkembangbiakan

secara seksual dengan

cara perkembangbiakan

secara aseksual?

Kemukakan

pendapatmu!

!

Bab 4 - Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup

69

Tingkat organisme dapat dikatakan rendah bila jumlah

keturunan yang dihasilkan sedikit dan membutuhkan waktu

yang cukup lama. Akibatnya, organisme tersebut akan

mengalami kepunahan dan menjadi langka. Contohnya

adalah badak bercula satu. Untuk menghasilkan satu

keturunan atau satu anak membutuhkan waktu ± 6 tahun.

Contoh lain adalah harimau sumatra, panda, dan koala.

Tingkat organisme dikatakan tinggi bila mampu

menghasilkan keturunan yang banyak dalam waktu yang

singkat. Makin banyak suatu makhluk hidup menghasilkan

anak atau keturunan, secara tidak langsung kelangsungan

hidup makhluk hidup tersebut mampu dipertahankan dan

terhindar dari kepunahan. Contohnya adalah sapi, kambing,

kelinci, ayam, itik, dan kuda.

1.

Jelaskan jenis-jenis adaptasi pada makhluk hidup! Berikan contohnya!

2.

Jelaskan akibat yang muncul dari hasil seleksi alam!

3.

Jelaskan cara perkembangbiakan pada tumbuhan!

4.

Jelaskan cara perkembangbiakan pada hewan!

5.

Jelaskan pengertian dari tingkat reproduksi!

M

enguji Diri

K

ilasan Materi

Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh atau struktur

tubuh tertentu suatu organisme terhadap lingkungannya.

• Adaptasi

fi

siologi adalah penyesuaian fungsi kerja alat-alat tubuh

suatu organisme terhadap lingkungannya.

Adaptasi tingkah laku

adalah perubahan perilaku suatu organisme

untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

• Per

kembangbiakan generatif adalah perkembangbiakan secara kawin,

terjadinya individu baru didahului dengan peleburan sel kelamin

jantan dan betina.

• Per

kembangbiakan vegetatif atau aseksual adalah perkembangbiakan

secara tidak kawin, individu baru berasal dari bagian-bagian tubuh

induknya.

• Per

kembangbiakan secara vegetatif alami terdiri dari membelah

diri, spora, stolon atau geragih, umbi akar, umbi batang, umbi lapis,

rimpang atau rhizoma, tunas, dan tunas adventif.

Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX

70

Vegetatif buatan terbagi menjadi beberapa macam, yaitu mencangkok,

menyambung atau mengenten, menempel atau okulasi, stek, dan

merunduk.

Reproduksi generatif pada tumbuhan dilakukan dengan cara konjugasi,

isogami, anisogami, dan penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan.

Reproduksi secara vegetatif

pada hewan avertebrata adalah dengan cara

pembelahan biner, fragmentasi, sporalasi (dengan membentuk spora),

tunas atau gemule, dan regenerasi (membentuk kembali bagian tubuh yang

hilang).

• Reproduksi secara generatif

pada hewan avertebrata adalah dengan cara

partenogenesis dan pembuahan.

• Rep

roduksi pada vertebrata dibedakan menjadi ovivar, ovovivivar, dan

vivivar.

• Tin

gkat reproduksi adalah kemampuan suatu organisme untuk berkembang

biak atau menghasilkan keturunan.

Setelah kamu mempelajari tentang kelangsungan hidup makhluk hidup, coba

kamu jelaskan kembali tentang cara-cara makhluk hidup mempertahankan

kelangsungan hidupnya! Bagian mana yang belum kamu mengerti? Diskusikanlah

bersama guru dan temanmu! Manfaat apa yang kamu peroleh dengan mempelajari

kelangsungan makhluk hidup?

Bab 4 - Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup

71

1.

Adaptasi adalah ....

a. kemampuan organisme

memenangkan kompetisi di

wilayahnya

b. tempat hidup sejenis organisme

tertentu

c. kemampuan organisme

menyesuaikan diri dengan

lingkungannya

d. kemampuan organisme untuk

melestarikan jenisnya

2. Makhluk hidup yang mampu ber-

adaptasi akan ....

a. punah

b. langka

c. lestari

d. terseleksi

3. Penyesuaian bentuk dan struktur

tubuh dengan lingkungannya disebut

adaptasi ....

a. morfologi

b.

fi

siologi

c. tingkah laku

d. habitat

4.

Kaki itik berbeda bentuknya dengan kaki

ayam. Hal ini termasuk adaptasi ....

a. morfologi

b.

fi

siologi

c. tingkah laku

d. makan

5.

Kelangsungan hidup suatu makhluk

hidup dapat dilihat dari ....

a. tingkah lakunya

b. perkembangbiakannya

c. adaptasinya

d. habitatnya

6. Keturunan baru yang dihasilkan

berasal dari bagian tubuh induknya

adalah ciri dari perkembangbiakan

secara ....

a. aseksual

b. seksual

c. generatif

d. partenogenesis

7. Organisme yang berkembang biak

tidak secara membelah diri adalah ....

a. ganggang biru

b. bakteri

c. jamur

d. amuba

8. Perkembangbiakan yang meng-

gabungkan sifat-sifat dua tanaman

adalah ....

a. cangkok

b. stek

c. okulasi

d. merunduk

9.

Batang yang tumbuh mendatar atau

menjalar di dalam tanah disebut ....

a. umbi batang

b. rhizoma

c. geragih

d. umbi lapis

10. Tempat terjadinya proses penyerbukan

adalah ....

a. kepala sari

b. kepala putik

c. tangkai putik

d. tangkai sari

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

Uji Kemampuan

Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX

72

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1.

Apa yang dimaksud dengan adaptasi morfologi? Jelaskan dan berikan contoh!

2.

Apa hubungan antara adaptasi dan evolusi? Jelaskan!

3.

Sebutkan tiga macam reproduksi vegetatif dan g

eneratif! Jelaskan!

4.

Sebutkan macam-macam penyerbukan dengan perantara hewan!

5.

Jelaskan perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan!

1. Jika kamu memperhatikan hewan dan tumbuhan yang ada di sekitarmu,

kamu akan menemukan berbagai macam perbedaan di antara hewan dan

tumbuhan tersebut. Coba kamu cari perbedaan-perbedaan tersebut yang

ada di sekitarmu! Mengapa demikian?

2.

Jelaskan perbedaan antara penyerbukan pada tumbuhan berbiji terbuka dengan

penyerbukan pada tumbuhan berbiji tertutup! Mengapa demikian?

3. Apa

kah manusia melakukan adaptasi untuk mempertahankan kelangsungan

hidupnya? Berikan contohnya! Kajilah bersama teman sekelompokmu!